poltekkesmamuju.com – Mengurus orang dengan gangguan kepribadian itu nggak kayak ngurus orang sakit biasa. Kadang suasana hatinya berubah drastis, kadang juga bisa bikin kamu ikut lelah secara emosional. Di satu sisi, kamu pengin bantu semaksimal mungkin. Tapi di sisi lain, kamu juga mulai ngerasa kehabisan tenaga, waktu, bahkan kesabaran.
Lewat artikel ini yang aku tulis di poltekkesmamuju.com, aku pengin ngajak kamu buat refleksi sejenak: kamu juga manusia yang butuh istirahat dan batas. Supaya kamu bisa terus merawat orang terdekatmu dengan penuh empati tanpa harus kehilangan dirimu sendiri, yuk pelajari 5 cara mengatur waktu dan energi yang lebih sehat dan realistis.
1. Tentukan Jadwal Harian yang Fleksibel tapi Jelas
Kalau kamu mengurus seseorang dengan gangguan kepribadian, pasti udah akrab sama momen-momen yang berubah mendadak. Tapi bukan berarti kamu nggak bisa punya jadwal. Justru, bikin jadwal harian itu penting banget biar kamu punya struktur dan arah. Mulailah dari waktu bangun, waktu istirahat, sampai waktu untuk aktivitas pribadi.
Namun begitu, pastikan jadwal ini fleksibel. Artinya, kamu tetap punya ruang untuk penyesuaian kalau sewaktu-waktu kondisi mereka berubah. Dengan jadwal yang nggak kaku tapi tetap terarah, kamu bisa tetap produktif tanpa merasa dikekang oleh situasi.
2. Batasi Waktu untuk Hal yang Menguras Emosi
Kamu pasti tahu kapan momen-momen yang bikin kamu emosional banget. Entah itu saat mereka marah, curhat berjam-jam tanpa henti, atau saat kamu terus-terusan dituntut untuk jadi “penenang”. Nah, jangan biarkan hal ini berlangsung terus-menerus tanpa batas. Kamu bisa kasih sinyal, misalnya dengan bilang, “Aku dengerin kamu selama 15 menit, setelah itu aku butuh waktu istirahat, ya.”
Membatasi waktu bukan berarti kamu nggak peduli. Justru itu bentuk self-care yang penting supaya kamu bisa hadir dengan lebih baik dan stabil di momen-momen yang benar-benar butuh energi emosionalmu.
3. Sisihkan Waktu Khusus untuk Diri Sendiri
Nggak usah merasa egois saat kamu ambil waktu buat sendiri. Justru, semakin kamu merawat dirimu sendiri, semakin kuat juga kamu dalam merawat orang lain. Sisihkan waktu setiap hari buat ngelakuin hal-hal yang kamu suka—entah itu nonton film, masak, jalan-jalan, atau cuma rebahan sambil dengerin musik favorit.
Kalau perlu, kamu bisa jadwalkan “me time” seperti halnya kamu menjadwalkan waktu buat mereka. Dengan begitu, kamu bisa menjaga energi mentalmu tetap penuh dan nggak cepat habis.
4. Pelajari Pola Perilaku Mereka agar Lebih Siap
Setiap orang dengan gangguan kepribadian punya pola unik. Ada yang sensitif banget terhadap penolakan, ada juga yang cenderung menarik diri dan susah diajak komunikasi. Makin kamu ngerti pola mereka, makin gampang kamu ngatur energi dan waktu. Misalnya, kamu tahu mereka akan lebih tenang di sore hari, maka kamu bisa manfaatkan pagi hari untuk fokus ke urusan pribadimu dulu.
Menyesuaikan jadwal dan caramu berinteraksi berdasarkan pola ini bisa bikin kamu lebih hemat energi dan nggak terus-terusan kewalahan.
5. Jangan Ragu Minta Bantuan atau Delegasi Tugas
Kamu nggak harus jadi pahlawan sendirian. Kalau ada keluarga lain, pasangan, atau bahkan bantuan profesional yang bisa dilibatkan, jangan ragu untuk membagi peran. Kamu bisa minta tolong gantian jaga, atau setidaknya minta seseorang untuk menemani sebentar saat kamu butuh keluar rumah.
Selain itu, kalau kamu udah mulai merasa terlalu lelah atau kewalahan, nggak ada salahnya cari bantuan dari psikolog atau konselor. Mereka bisa bantu kamu punya strategi yang lebih efektif dan sehat buat menghadapi situasi ini.
Penutup
Mengurus orang dengan gangguan kepribadian memang butuh ekstra tenaga dan kesabaran. Tapi bukan berarti kamu harus mengorbankan semuanya sampai kehabisan diri. Justru dengan mengatur waktu dan energimu dengan lebih bijak, kamu bisa jadi pendamping yang lebih stabil, lebih kuat, dan tetap waras.
Semoga 5 cara dari poltekkesmamuju.com ini bisa bantu kamu buat tetap berdiri tegak dan nggak merasa sendirian dalam perjalanan ini. Ingat, menjaga dirimu sendiri adalah bentuk kasih sayang paling dasar yang juga berdampak buat orang yang kamu rawat. Jadi, jangan lupa untuk istirahat, bernapas, dan pelan-pelan—semuanya bisa dilalui.